Membaca bukan sekadar kegiatan mengenal huruf, melainkan jendela untuk melihat dunia yang lebih luas. Di berbagai belahan dunia, budaya membaca telah menjadi pilar penting dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan kritis. Papua, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, juga memiliki potensi besar untuk tumbuh melalui literasi, jika kebiasaan membaca mampu ditanamkan sejak dini.
Namun, tantangan nyata masih ada. Akses terhadap buku bermutu masih terbatas, terutama di daerah-daerah pedalaman. Banyak anak-anak sekolah yang belum terbiasa menjadikan membaca sebagai bagian dari keseharian mereka. Selain itu, peran keluarga dan lingkungan sekitar masih sangat dibutuhkan untuk membiasakan anak-anak membuka buku, mendengarkan cerita, dan menjadikan membaca sebagai kegiatan menyenangkan, bukan beban.
Di sisi lain, semangat untuk belajar sebenarnya sangat besar. Banyak komunitas literasi lahir dari inisiatif lokal, mulai dari gerakan taman baca sederhana hingga diskusi publik yang mengangkat isu-isu Papua. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sebenarnya memiliki kerinduan terhadap pengetahuan dan bacaan yang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Jika gerakan kecil ini terus didukung, Papua bisa melahirkan generasi yang mencintai membaca dan menghargai ilmu pengetahuan.
Budaya membaca tidak bisa tumbuh hanya dengan satu pihak, melainkan hasil kerja sama dari banyak elemen. Pemerintah, sekolah, keluarga, komunitas, hingga penerbit buku memiliki peran penting dalam memastikan bacaan hadir di tengah masyarakat. Buku-buku yang merekam budaya, cerita, serta gagasan dari Papua akan membuat pembaca merasa dekat dan bangga dengan identitasnya sendiri.
Inilah saatnya menjadikan karya-karya dari Papua hadir lebih luas melalui buku. Jika Anda memiliki ide, cerita, atau penelitian yang layak dibagikan, CV. Venson Papua siap mendukung Anda dalam proses penerbitan. Bersama kami, mari wujudkan karya tulis yang menginspirasi sekaligus memperkuat gerakan literasi di Tanah Papua. (penerbitvensonpapua.com) ***